tanya pada saya tentang kesepian. tentu saya bukan masternya. masih banyak yang jauh lebih kesepian. orang orang tua tanpa anak cucu dan pasangan yang telah pergi duluan, mereka yang paling mengerti pilunya.
tidak seberapa yang saya rasa dibanding mereka.
atau anak anak jalanan yang tidak tahu dimana orang tua nya pun tidur diatas debu.
setelah menuliskan kalimat kalimat di atas, rasanya apa yang saya pikirkan sebelumnya membuat saya seperti pecundang.
hanya karna perasaan yang membuat tidak nyaman, tidak ada teman yang bisa dihubungi. bukan tidak punya, saya hanya merasa janggal. saya tidak tahu apa yang baik untuk diperbincangkan. saya tidak tau bagaimana menyapa. saya juga tidak yakin mereka senang menerima pesan dari saya, akhir - akhir ini tersadar saya bukan orang yang baik. saya malu. perasaan yang menganggu, membuat saya ingin sekali pergi dari sini dan memulai dari awal, alih alih minta maaf kepada orang - orang yang bahkan saya tidak kenal.
saya punya teman baik, teman dari sma. mereka sudah pergi. saya tidak mau minta maaf, karna memang bukan salah saya. tapi saya juga gengsi untuk menyapa duluan. gengsi. mamam nih gengsi!
saya punya teman baik di band, saya kemarin sibuk sendiri sampai rasanya sekarang merasa tidak enak sendiri untuk menghubungi mereka.
saya terlalu takut dengan 'kalau ada perlunya...'
saya punya teman baik di band, saya kemarin sibuk sendiri sampai rasanya sekarang merasa tidak enak sendiri untuk menghubungi mereka.
saya terlalu takut dengan 'kalau ada perlunya...'
kembali ke sepi.
tentu saja airmata pun mengalir karna saya mendramatisir. saya pandai dalam hal itu. sialan.
saya mendramatisir dengan mendengarkan Payung Teduh.
saya pun tidak yakin dengan apa yang saya jalani bersama lebih dari 5 tahun ini.
tidak tau bagaimana mengakhiri atau membentuk kembali.
tapipun sudah tidak mungkin.
saya meracau.
efek dari kesepian ?
saya ingin teman.