Friday, February 24, 2012

jangan memaksakan, alih alih nurut malah jadi muak

Beberapa minggu ini saya ( dipaksa ) mengikuti latihan paduan suara perkumpulan marga.  ayah saya batak bermarga sinaga, jadilah saya disebut boru sinaga. Dan saya dipaksa mengikuti perkumpulan sinaga.
dimana saya ngga suka. saya ngga suka berkumpul dengan orang orang asing. saya akan menjadi sangat pendiam dan ngga nyaman, untuk saya sendiri dan orang lain. Ya, saya pernah tergabung beberapa kali ( ga sampe 5 kali, cuma 2 kali mungkin ) di komunitas, terakhir dan masih di Forum Musisi Jambi. Tapi setidaknya, di FMJ membicarakan apa yang benar benar saya suka. Dan untuk bergabung di komunitas atau perkumpulan batak ini begitu sulit. Saya tidak pernah bergabung dalam 1 lingkungan yang semuanya batak seperti yang biasa dilakukan batak lainnya. Saya ngga suka istilah 'saudara sesuku', oh c'mon. kenapa harus sesuku? layaknya kenapa harus yang seagama. Kita semua sama sama manusia, which is kita semua saudara nga peduli agama, suku, status, atau apapun itu, setidaknya itu yang diajarkan Agama saya, dan yang saya yakini.

Jujur, saya tidak begitu menyukai suatu tipikal orang batak ( tidak semua orang batak, tapi banyak yang begitu ) yang berkelompok kelompok dengan sesama batak aja. Apa yang mendasari pemikiran seperti itu? 
Pemikiran yang mempersempit dunia. Seperti mengeksklusifkan diri atau malah ngga PD bila mandiri. Berkelompok membuat jaringan. Lalu merasa sangat aman karena 'sudah ada backing' disana sini. Menyedihkan adalah orang orang yang 'ber-backing'


Beberapa dari mereka sepertinya mengetahui hubungan 'gelap' saya, sepertinya bapak yang gusar tentang itu bercerita pada mereka. Saya menggelapkan tentu krn kami berbeda agama dan suku, yang bagi sebagian orang 'tertutup' itu seperti aib atau hal yang harus di selesaikan sesegera mungkin.
Lagi  lagi, ada apa dengan pemahaman itu?


Apa jadinya bila saya katakan tidak hanya lingkungan, kekasih bahkan saya dari dulu berpikiran untuk menikah dengan yang berbeda suku dan agama, untuk memberi contoh nyata dari ajaran PPKn dan memberi 'pukulan' bagi orang orang yang terlalu berpikir yang paling benar.

Apa salah dari perbedaan? kenapa mereka begitu sempit? rasanya saya sangat. sangat. sangat muak hingga ingin menguncang guncang kepala mereka agar semua isi yang ada dalam pikirannya keluar dan saya tahu apa sebenernya yang menyebabkan mereka seperti itu dan apa mau nya.

Bila mereka bertanya atau menyatakan ketidaksukaanya, saya bisa, sangat bisa menjawab dengan jawaban yang logis yang sudah saya pikirkan sejak lama. tapi saya memilih diam, karna percuma. Percuma, saya kalah banyak. 1 berbanding ratusan. Percuma, karena pikiran mereka sudah tertutup.
Saya tidak suka berkumpul kumpul seperti ini, bersikap seolah olah keluarga, kerabat dekat yang harus selalu diutamakan. Tidak, kalian hanyalah orang orang asing yang baru saya kenal. Saya punya orang orang terdekat yang tidak seagama tidak sesuku dengan saya tapi mereka orang orang baik, tidak fasis dan rasis.


Tentu membentuk organisasi atau perkumpulan menjadi hak setiap individu, dana bila kalian menjadi bagian didalamnya, melihat tidak ada yang salah dengan persekutuan semacam ini, itu hak kalian.
Tapi bukan HAK kalian untuk memaksakan orang lain untuk menjadi bagian dari persekutuan kalian. 
Satu satunya jalan, menyelesaikan skripsi dan menjauh dari rumah. Amin.

No comments:

Post a Comment