Tuesday, March 27, 2012

tell me.


surat untukmu,

ketika aku menahan diri untuk memulai, karna ku rasa kau pun tidak perduli. ego mu begitu besar.
kau tau, aku punya banyak ketakutan.
salah satunya aku takut kalau kamu tidak takut kehilanganku.
sikapmu menunjukkan.

kau bilang kau lelah krn keraguan,
kau membuat menggunakan alibi sebagai serangan balik.


kalau kau mencari yang sempurna menurut versi mu,
maaf saja mengecewakan karna kau tidak melihatku begitu,

tapi aku tidak setulus itu meminta maaf, kau sendiri tidak pernah.
ntahlah.
aku ingin seperti biasanya.
tapi kalau kau ingin bebas, kau hapal nomer telfonku, kau tau harus bagaimana.

tonight shit things.










sakit. ~ati,badan,pikiran~
skripsi.
script siaran.













Tuesday, March 20, 2012

V thing.




saya sedang membaca Fimela.com , webzine wanita gitu. menarik artikel dan tampilannya. bikin pengen ngelamar kesana :)
lalu saya membuka thread yang ada satu demi satu, dan nemu thread ini. Hal klise, mempermasalahkan keperawanan. 


http://www.fimela.com/ask/2011/12/15/tak-berani-akui-sudah-tidak-perawan

jadi ceritanya, ada seorang wanita yang sudah pernah berhubungan badan dengan pacarnya, putus, lalu bertemu pria baru, dan akan bertunangan. Dan disitu lah dilema muncul, antara memberitahukan atau tidak tentang ketidakperawanannya dan ketakutan akan ditinggalkan oleh calon tunangan. Banyak yang komen, ada yang memberikan saran dengan pikiran terbuka dan seperti biasa, banyak yang menjadi hakim moral, menjudge dan menganggap hanya dirinya lah yang suci. menjijikkan.

Bukannya membenarkan berhubungan badan sebelum menikah, saya tau itu tidak benar. tapi janganlah menjadi hakim atas dosa orang lain. i am still virgin, sampai sekarang dan (semoga) sampai saya dapet buku nikah. Kadang bertanya tanya gimana rasanya, apakah senikmat di film film porno itu? kayaknya sih gitu. Dan tentu pernah ada keinginan, karna saya sedang bersama orang yang sangat saya sayangi dan rasanya juga cinta, dan akan sangat tepat melakukannya dengan orang yang dicinta. Saya juga bukan wanita yang ingin menikah muda, jadi saya tentu akan masih lama mencoba kenikmatan itu. Tapi saya terlalu takut untuk melakukannya sekarang. Saya ngga kuat ngebayangin wajah kecewa ibu dan ayah saya kalau sampai tahu saya sebebas itu. Dan juga rasanya suatu kebanggaan aja bisa survive ditengah ketidakperawanan yang berserakan. Keperawanan ngga bisa dikembalikan seperti mencicipi sebuah kue, ngga utuh lagi, dan tinggal dibeli yang baru yang persis sama. Ngga bisa kayak gitu. Tapi saya juga ngga akan menajiskan orang - orang yang sudah melakukannya sebelum nikah, hanya kesian dg pemikiran pendek dan ngga bisa nahan napsu.hehe.

Selain orang - orang menjadi hakim moral, kenapa juga biasanya yang disalahkan ( kebanyakan ) adalah perempuan.
Seperti, akan menikah dan yang dipermasalahkan adalah keperawanan sang perempuan. Kalo perempuan ngga perawan lagi itu rasanya najis banget, malah ada yang sampe batalin pernikahannya. Lalu kalau pria yang tidak perjaka lagi dianggap biasa aja. Ngga masalah. Wajar. OH C'MON!!!!
Seakan - akan wanita adalah barang dan pria adalah pembeli. CUMA pembeli yang punya hak akan membeli atau tidak barang yang itu. Dan mengembalikan ke toko kalau ternyata ada cacatnya. Menjijikkan. 
Tapi untunglah, beberapa pria banyak yang sudah berpikiran bener , tidak mempermasalahkan kepewananan pacar atau calon istri. Dan semoga dengan seiring perkembangan waktu, hakim hakim moral ( yang biasanya malah banyakan dia dosanya, cuma ditutupin dengan menghakimi orang lain )  itu akan musnah. 

Monday, March 12, 2012

Hal klise yang (sering) terlupakan, " bersyukur "


saya, pacar saya dan saya yakin banyak orang di sekitar saya terlalu sering mengeluh. wajar. sifat manusia. tapi ada juga yang terlalu sering, bahkan sampai menempatkan diri orang tersusah orang paling terhimpit orang paling dirugikan hidupnya. saya juga pernah berpikir seperti itu. kamu juga kan?



Lalu saya melihat kejadian malam ini dan malam kemarin.
semua yang kita lihat pasti sudah ditentukan oleh Tuhan. dan semua yang ditentukan sudah ada alasannya tersendiri. mungkin alasannya agar saya menulis ini, setidaknya sebagai pengingat untuk diri sendiri, walau ngga yakin berapa lama 'pengingat' ini bertahan lama.
kejadian kemarin malam,

saat saya dan pacar jalan kaki berdua sejauh lumayan-bikin-betis-pegel kilometer. Dari Damai sampe simpang 4 Jelutung dan berbalik. di simpang jelutung ada 2 orang tunanetra sedang ngamen pake mic dan peralatan apalah gitu saya kurang ngerti, mereka saling menuntun, dengan cara memegang pundak salah satunya. Padahal itu hampir jam 9 malam, tapi apa bedanya jam 9 malam atau jam 12 siang pada mereka? Mungkin hanya terik matahari atau dingin angin malam yang membedakan. Mereka biasa memang di situ, kadang ber 4. 4 orang tunanetra saling membantu mencari makan.



Lalu malam ini,
saat saya beli tekwan disamping apotek KDA Sipin. terdengar suara anak kecil teriak teriak memaki, saya melihat 2 orang bocah perempuan. Sepertinya berumur 9 dan 7 tahun. yang berumur 9th sedang meneriaki gadis kecil yang 7th, meneriakinya monyet dan bodoh.
Mereka berdua membawa kecrekan mainan dari plastik.

Sebelumnya mereka ngamen, bukan ngamen juga sih tepatnya, tapi meminta minta, krn yang mereka lakukan hanya menggoyang2kan kecrekan selama tidak kurang dari semenit, lalu langsung menengadahkan tangan dengan sorot mata "cepat berikan saja kami uang!", tepatnya itu pandangan dari yang umur 9th.

ga begitu jelas kenapa sampai gadis yg lebih besar meneriaki yg lebih kecil dengan kata - kata itu, bahkan sampe ngejambak rambut depannya, menarik narik tangannya sampe yang lebih kecil itu nangis.
yang terdengar hanya " lepasin kecrekan kau tu!! agek (nanti) diliat!!! bodoh nian! anak monyet!! "
*tragisnya banyak orang yang menyaksikan, dan ada beberapa dari mereka yang malah ketawa* lalu dari hasil nguping saya antara si mamang tekwan dan bapak disamping saya, sepertinya ibu dari anak yang lebih kecil itu datang atau lewat, jadi si anak yang lebih besar menyuruh dia agar melepaskan kecrekannya biar ngga ketauan oleh ibu kalau dia minta minta. agak ngga masuk akal sih, sepertinya ini bukan malam pertama si gadis kecil keluar malam malam untuk minta minta, bagaimana mungkin si ibu tidak tahu apa yang dilakukan putri nya yang berumur 7tahun diluaran rumah malam hari.
Lalu dari pembicaraan mamang juga saya tau kalau itu sudah biasa terjadi, dan kalau ada satpol pp lewat mereka akan lari dan sembunyi biar ngga ketangkep, dan trik gimana lari dan sembunyi udah diajarin sama 'boss' mereka.


Gila.
Di jam segitu pada saat umur saya segitu, saya berada dirumah yang hangat. Mungkin sedang bermain boneka. Mungkin juga tidak kelaperan,rasanya saat kecil saya ngga pernah kelaperan deh. Saya dari lahir sampai kelas 4 sd di jambi tinggal di rumah bedeng kontrakan dari papan. tidak kaya, tapi orangtua saya tidak pernah membiarkan saya kelaparan.
Dan malam ini saya ngeliat langsung anak kecil perempuan berumur 7 tahun dijambak dan ditarik tarik agar ngga ketahuan sedang 'kerja' untuk 'boss' nya dengan cara ngemis.
Dan di umur 9 tahun saya sudah sekolah, saya diajarin bertutur kata yang sopan. Saya membaca buku - buku tentang budi pekerti dan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Malam ini juga saya ngeliat langsung anak kecil perempuan berumur 9tahun begitu bengis dan kasar tingkah laku dan kata - katanya.
Dan saya tidak harus bekerja dengan 'boss' yang mengerikan. yang membiarkan anak kecil bekerja untuknya.
bekerja untuk monster.


Semoga alarm ini akan saya ingat seumur hidup. tidak hanya saat ini.
Untuk terus bersyukur saya bisa mengetik hal ini di sebuah netbook seharga 5jt yang terhubung dengan koneksi internet, dengan secangkir teh hangat, di kamar membelakangi tempat tidur dengan kasur yang empuk dan selimut tebal dan baru saja berbalas sms dengan pacar yang baik.
Bisa melihat warna, mendengarkan musik, merasakan hangat dan dingin, merasakan kecupan, mempunyai baju yang layak.
Semoga saya akan terus mengingat ini dan terus bersyukur dan melewati segala masalah dan cobaan dengan pikiran jernih dan waras.




Thursday, March 8, 2012

seharusnya kita sudah tidur.


Seharusnya saya sudah tidur. Dan memang kenyataannya saya tadi udah masuk selimut, udah berdoa dan memejam malah.

Ini sudah 24.00 lewat dan besok harus bangun pagi untuk seminar proposal skripsi.

Tapi gitu memejamkan mata, saya teringat kamu dan perbincangan kita petang tadi di KFC.
Gimana hubungan ini ngga ada sesuatu yang benar benar kokoh untuk menopang kecuali rasa. Ketika kita berpikir realistis ( baca : pahit ) karena begitu banyak dan besarnya perbedaan. Sebenarnya kita sama sama tidak begitu yakin bisa melalui sampai akhir, hanya saja ketidakyakinanmu sepertinya jauh lebih besar.

Lalu saya malah membayangkan saya menikah, dengan orang lain. di bayangan saya, saya menikah dengan bule. hihi. dan kamu datang. dan kedatangan kamu mengundang air mata. baik dalam bayangan itu dan air mata nyata saat membayangkannya. 


Saya tidak yakin saya kuat bertemu kamu di pelaminan dengan posisi berhadapan, bukan bersampingan. Ntah itu di pernikahan saya atau pun kamu.


Tentu bila kita tidak berjodoh, siapapun yang menjadi jodoh kita kelak (semoga) orang yang kita cintai saat itu. Tapi tetap saja rasanya, kenangan bersama selama bertahun tahun seperti tattoo. Membanggakan, menyenangkan. Pun bila tidak menyenangkan lagi, dan menghapus dengan laser, bekas atau hanya sebatas kenangannya akan tetap ada. Dan terlalu banyak, TERLALU banyak kenangan bersamamu. 
Aku takut.

Apakah kamu membaca ini?
Apa yang kamu rasain?
Kalo aku? aku ngerasa ngga pede besok harus seminar dengan mata bengkak, jadi baiknya aku sudahin posting ini.
semoga besok lancar untuk seminar ku dan untuk ujian labor mu.





Saturday, March 3, 2012

Rasa

lagi - lagi.
aku takut atas apa yang aku rasakan.
takut karena tidak yakin.
takut karna takut kau merasakan yang sama, atau lebih.
aku takut akan jarak,
walau aku berkata tidak apa apa kalau bila ingin berakhir.
tapi jujur, aku takut.
aku takut, tidak ada lagi "nantinya kita.."
aku takut bila kenyataannya kamu tidak takut.
bisa tolong menenangkanku?