Sunday, June 20, 2010

my 1st lovemail (?)

Aku Ingat (I remember)

Aku ingat pertama kali ku dengar nama nya. Siang itu di rumah Reihan, Mamat bilang mau jodohin aku dengan dengan cewek yang namanya *****. Mamat bilang dia pasti mau. Karena rambutku mirip gitaris brandals, salah satu band favorit nya. Saat itu aku hanya tertawa.
Aku ingat saat aku sadar bahwa yang meng Add aku di friendster adalah dia. Aku ingat saat aku bercanda tentang friendster mamang baso yang nge add aku. Dan dia membalas pengen nge add friendster nya mamang baso juga.
Aku ingat foto profil saat aku me add facebook nya. Foto dengan pipi yang di tiup.
Aku ingat saat pertama kali aku chat dengannya di facebook. Aku selalu bilang “hoi kawan mamat”.
Lalu dia bilang “kau tu kawan mamat aku kawan anti”.
Aku ingat saat waktu mamat bilang di luar 21 ada anti dengan dia, aku jadi penasaran.
Aku ingat saat melihat namanya di pamplet sebuah festival band di unja. Yang di bawa mamat Ternyata dia adalah panitia nya.
Aku ingat saat pertama kali melihat dia. Di acara festival band unja. Aku ingat dia memakai tas merah kotak-kotak. Aku masih blum tau pasti itu dia, aku hanya melihat nya dari jauh.
Aku ingat saat malam itu dia dan temannya datang ke super nasi, aku ingat saat aku tanya mamat terus menerus kalau yang aku lihat barusan adalah dia.
Aku ingat pada acara parade band di wtc, dia datang dengan temannya, aku ingat dia memakai kaos putih dan tas coklat tua kebanggannya. saat melihatnya dari seberang panggung, aku ingat dia sadar aku melihatnya, dia lalu meniup pipinya. Aku ingat saat itu aku mulai mencuri pandang dengannya. Aku ingat saat herman ndutt sudah kenalan dengannya. Aku iri.
Aku ingat saat melihatnya di acara Yamaha di gor. Aku ingat rambutnya yang pendek dan keriting, saat itu dia memakai sepatu yang warna nya lain sebelah.

Aku ingat saat acara di flexi, setelah aku selesai buang air besar. Aku berjalan kearah Mamat dan melihat dia mereka sedang berbicara, aku dengar dia mengantar tinta printer. Aku ingat teman-teman memuji tas coklat tuanya.
Aku ingat saat chat di facebook, aku bertanya “pernah dak kau nengok aku” dan dia bilang pernah. Aku senang ternyata dia tahu. Aku ingat saat itu dia bertanya “band kau yang TMN tu yo” lalu dengan sigap aku menjawab “baseng be, TMN tu melodic aku metal” aku ingat jawaban polos mu. “mana aku tahu membacanya saja aku sulit”. Aku ingat tertawa ku saat itu. Lalu aku ingat saat menyuruh nya mengecek profil facebook ku, untuk melihat apa band ku, dan dia menjawab “begawe nian” aku ingat gondok nya aku saat itu.
Aku ingat saat kita tahu kalo kita satu gereja, tapi kita bingung kenapa nggak pernah ketemu.
Aku ingat message dia di myspace. Dia bertanya bagaimana caranya buat album di myspace. Aku ingat pernah ngatain fotonya di myspace mirip manusia purba. Aku ingat saat comment ingin cabut hidungnya.
Aku ingat saat mulai ngirim wall di facebok, aku berbasa basi “sudah dengar the sigit yang baru belum” aku senang saat itu dia membalas dan pengen dengar juga.
Aku ingat saat itu foto profil mu sedang memakai kebaya.

Aku ingat kalau setiap online aku selalu berharap bertemu dan chat, aku selalu menanti saat chat dengan nya.

Aku ingat kalau aku pernah ingin ketemu dengannya di gereja dan dan dia bilang ”iyalah kau harus salam dame dengan aku”. Aku ingat saat itu aku berharap bisa bertemu, tapi nggak pernah ketemu selain aku jarang ke gereja aku kadang gereja sore.
Aku ingat setelah itu aku jarang melihatmu online.
Aku ingat saat melihatmu di unja, saat acara band di fak ekonomi.
Aku ingat saat akhirnya kita chat di facebook. Dan aku mengundangnya  ke acara metal di taman budaya, aku ingat sepanjang acara aku tak melihat tanda-tanda kedatangannya
Aku ingat saat akhirnya aku melihatnya di akhir acara. Dia dengan temannya. Saat itu mamat dapat sms darinya yang mengatakan” kalian mau ngehancurin tempat ini ya” Aku tertawa.
Aku ingat saat bertemu di facebook dan bertanya kenapa datang terlambat, lalu dia bilang” aku nunggu temen” Jawab mu lempeng.
Aku ingat aku pernah comment tentang hal yang sama di myspace, dan belum di balas sampai saat ini.
Aku ingat di akhir konser kotak, aku melihatnya sedang berfoto-foto. Temannya pun menghampiri kami yang kebetulan dikenal juli. Aku ingat saat dia berjalan kearah kami.dia di panggil untuk foto-foto. Aku ingat sibuknya aku mencari karet untuk mengikat rambut, biar terlihat rapian sedikit.
Aku ingat saat aku ingin lebih lama disana, tapi Robi dan juli sudah mengajak pulang duluan.
Aku ingat terkejut dan senang hati, mendapatkan sms yang mengatasnamakan dia. Biar pun cuman dalam rangka memberi job freelance, Dan Aku mau karena kerjanya Cuma tegak tegak botol. akhirnya kami berjanji untuk briefing di rumah produksi Damn’ai.
Aku ingat di malam briefing itulah pertama kali nya aku bicara secara langsung dengan nya.
Aku, pajuli dan topa menerima job itu. Aku ingat senyumnya saat ringtone hp abdel temon ku hidup di saat briefing sedang berlangsung.
Aku ingat saat menjaga stand sunat massal di acara itu, dan Stand dia tepat berada di seberang sana.
Tapi aku masih bisa melihat nya dengan jelas. Aku ingat saat siang itu dia menawarkan jus alpukat nya. Dengan senang hati aku meminumnya selain aku memang haus :p. Lalu dia duduk di sebelah ku, aku ingat di moment itulah aku pertama kali menatap matanya, aku sadar aku menyukainya. Walaupun aku sadar ada yang salah.
Aku ingat di saat acara kedua aku berniat mentraktirnya, dan dia meminta eskrim. Aku ingat betapa hopeless nya dia karena  nggak melihat stand eskrim yang buka. Tapi tetap aku mencarinya. Sampai akhirnya ketemu. Aku ingat senang nya wajahnya saat itu, ingat es krim yang belepotan dipipinya, di detik itulah aku berniat bertindak sok romantis dengan mengelap pipi nya yang terkena eskrim, tapi yang terjadi malah aku menunjuk bibir nya. Aku gugup saat itu dan dia nggak sadar apa yang terjadi.
Aku ingat di sore harinya kaki mu terkilir. Tapi ada teman dekat mu yang selalu perhatian. Aku iri dancemburu.
Aku ingat saat kerja di warnet laknat dan jarang di kasih makan. Dia datang dengan membawa makanan, memang aku yang minta tapi nggak kusangka di belinya beneran. Aku ingat nasi goreng dan es jeruk yang dibelinya, ingat rooftop tempat kita rame rame makan, karena saat itu juli dan mamat batal puasa. Aku ingat suaranya saat menyannikan lagi AIB di warnet itu.
Aku ingat irinya aku saat kalian pergi jalan sementara aku terkekang di warnet bersama hapiz-seng.
Aku ingat aku sungguh menyukainya, di sisi laen aku tau ada yang salah. Aku masih ada urusan yang menggantung dengan Debbie. Aku ingat kalau saat itu aku tahu juga kalo inisial-Y juga suka dengannya.
Jadi tidak sedikit pun niatan aku untuk menyakiti teman. Aku ingat saat mendesak inisial y untuk mengakui bahwa inisial y suka dengan dia. Di satu sisi aku penasaran.
Aku ingat saat di malam hari aku bertanya dengan Debbie, tentang yang sebenarnya. Aku ingat sebelum mengenalnya aku sudah dekat dengan Debbie. Jujur aku benci dengan diriku karena menyukai dua orang yang berbeda. Tapi aku ingat bagaimana Debbie menyadarkan ku bahwa kami adalah teman dari dulu dan yang terjadi aku salah menafsirkan. Aku ingat saat Debbie mengatakan yang sebenarya aku butuhkan adalah dia, seseorang  selalu ada.
Aku ingat bukan hanya Debbie yang menyadarkan ku tapi juga Mamat, Pajuli, Topa dan Oom. Aku ingat saat aku mengajak Pajuli, dan Oom kerumahnya. Masih ingat rasa coklat dan senyum yang dia berikan saat itu Manis.
Aku ingat saat terkejutnya aku begitu melihat di luar rumah Robbie ada dia dan kodok, aku tahu kalo mereka tahu apa yang terjadi. Dan akhirnya aku berani kan keluar dan ngobrol dengannya walaupun aku tahu ada banyak kesalahan ku. Karena dia tahu aku sudah megetahui.
Aku ingat coklat coki coki yang di berikannya saat itu.
Aku ingat kalau saat itu kita saling berbicara dan mengetahui kalo kita pernah tinggal di satu kota yang sama, Malang. aku terkejut dan takjub.
Aku ingat saat kita menunggu lama nya kodok mencari baju. Aku masih ingat dengan bangga nya dia dengan bj yang diceritakannya, Saat bosan nya kita menunggu.
Aku ingat es krim yang hampir cair di tanganku, karena dia sudah pergi duluan. Aku ingat saat menemukan dia dan memberikan eskrim itu.walau bukan rasa coklat yang sangat disukainya.
Aku masih ingat saat aku mencoba memainkan kembali musik favoritnya rock n roll, musik yang pernah kumainkan saat sma dulu. Aku ingat aku pernah ingin jadi rekti the sigit untuknya.
Aku ingat ajakan Mamat bubar di wtc. dari statusnya, aku ingat aku ikut nimbrung di status dia saat itu. Dan pengen datang juga ke bubar itu.
Aku ingat saat melihat foto foto buka bareng, dan aku melihatnya di foto itu. Aku menyesal tidak datang. Pada hal aku banyak mengajak teman untuk datang. Tapi aku sendiri malah tidak datang.
Aku ingat ajakannya hunting ke bj. Aku ingat aku ingin datang, tapi aku tahu ada inisial-y juga ikut, selain Mamat dan yang lainnya.
Aku ingat setelah itu aku jarang bertemu dengannya.
Aku ingat sms kata “maap” dan baru siang harinya dia membalas di “dmaapin”. Aku ingat saat itulah niatan pertama kali aku untuk berterus terang, tentang perasaan ku. Sehingga aku sms mau bilang sesuatu. Padahal saat itu aku tahu ada inisial-y di didekatku, tapi dia engga mengetahuinya.
Aku ingat curhatan aku dengan inisial-y tentang Debbie, tapi tak ku ceritakan sedikit pun tentang dia.
Aku ingat saat itu teman bandnya inisial-y, anggie tahu aku menyukainya, bahkan nanta alkohol pun tahu. Dan sempat menyinggung tentang dia di chat facebook. Aku tahu pasti nanta tahu dari cici temannya debbie.
Aku ingat bagaimana semakin bingungnya aku, karena perasaan ini.
Aku ingat khawatirnya aku, saat tahu dia sering pergi sampai malam. aku takut dia terjadi apa apa.
Aku ingat betapa payah nya aku, tidak bisa didekatnya selalu.
Aku ingat terkejutnya aku saat status facebooknya bertunangan.
Aku ingat betapa mindernya aku, karena tidak bisa dan punya apa apa.
Aku ingat kalau bertemu dengannya aku jarang pamit, apalagi kalu ramai. karena aku nggak pernah suka mengucapakan kata berpisah.
Aku ingat sms nya yang mengatakan dia ingin cepet cepet nonton acara UG lagi. Aku ingat senang nya aku membaca sms itu.
Aku ingat hari dimana dia mengajak untuk menyumbangkan dana gempa sumbar, hari di mana ada sedikit diskriminasi dan kesalahpahaman tentang musik. Aku ingat expresi wajahnya saat onyoh dan band nya memainkan lagu romansick. Aku ingat saat dia ingin ikut menyanyikan lagu band favoritnya tersebut.
Aku ingat saat datang di acara stikom, aku tidak ingin kehilangan moment bertemu dirinya lagi. aku ingat sepatu merah anehnya. Ingat seyumnya di antara teman temannya, ingat begitu hapalnya dia dengan lagu brandals, ingat saat dia ingin minum.
Aku ingat hari dimana dia tidak lagi menyukaiku. Hari dia tahu suatu hal, memang sebuah kebenaran tapi kebenaran yang di lihat dari sisi gelap. Dia tidak mengetahui kebenaran yang lain nya.
Dan yang masih paling aku ingat. Dingin nya hari itu, dinginnya pembicaraan kita, tajamnya suara petir, Dingin nya hati nya, saat aku bilang aku menyukainya. aku ingat bagaimana terbata bata nya aku berbicara.
Aku ingat bagaimana hancurnya aku, aku tahu masih ada yang blum terjelaskan, terbuktikan.
Aku ingat saat teman nya menyinggung dan menuduh ku melakukan manipulasi melalui status facebook. Dan ku balas dengan kata kata yang cukup tajam, aku tahu maksudnya baik, mana ada seorang teman yang tega melihat temannya di bohongi. Walaupun aku tak pernah membohongi. Hanya saja belum terjelaskan.

kalimat panjang diatas dari  seseorang yang tidak usah disebutkan.
hey,terimakasih atas ini.
fyi,prasaan saya pernah saya taro di kaos.
dan maaf...atas perasaan.

No comments:

Post a Comment