Thursday, April 7, 2011

#1 2007

sebenarnya, saya ngga suka menayangkan tentang saya secara gamblang di umum, apalagi di perinternetan. Cuma kayaknya saya mesti ngelampiasan ini pada sesuatu, dan kayaknya yang paling sedikit aman adalah blog karna ngga banyak yang ngebuka blog ini, tapi karna aku tahu, ada beberapa teman yang kadang iseng baca baca disini, anggap aja ngga pernah baca atau mengungkit ini kalau bertemu saya. Karna, sesungguhnya saya ngga suka orang lain tahu tentang urusan apalagi hal pribadi saya. Saya hanya butuh media pelampiasan, agar sedikit lega. Demikianlah.

Tadinya mau bikin #30harimovingon , tapi yang sudah - sudah projek 30 hari saya cuma berhasil di #30harimenulis. #30harimenulissuratcinta aja kurang 1 surat lagi. Jadilah #7harimelupakan , mungkin nanti ada #7harimovingon.
Eh, sekarang saya berubah pikiran, kayaknya jadi #7harimovingo aja deh, karna untuk melupakan ini ngga bakal bisa, mungkin nanti kalo saya amnesia.


Jadi, mungkin dan semoga ini yang terakhir kalinya usaha pemisahan, dan berhasil. Dari 2007 lalu, ngga terhitung berapa kali percobaan perpisahan dan gagal. 3 Oktober 2007, satu tahun lebih berstatus resmi sampe sekitar Februari ( yang tidak satupun ingat tanggal berapa ) putus dengan resmi. Dan sampai kemarin bersama tanpa status. Sungguh, dari dulu saya ngga mau kayak gini, rasanya ngga ada cewek yang baik baik ( tentu saya mengkategorikan diri saya perempuan baik - baik ) yang mau tanpa status. Tapi, saya sudah sangat terbiasa dengannya. Saya sudah terlanjur nyaman dengan orang yang sepertinya banyak bikin orang ngga nyaman. Karna mungkin memang saya susah untuk membiasakan diri dengan orang lain, jadi begitu saya terbiasa dengan satu orang, itulah orang yang tidak beruntung yang akan sangat susah saya lepas.

Seharusnya, dulu gitu putus dengan resmi, kita PUTUS seperti pasangan pada umumnya. Ini ngga, kita masih pergi bareng, ngumpul bareng, dan bareng bareng lainnya, gimana mau lepas kalo udah kayak gitu. Semacam ketergantungan satu sama lain.

Hampir semua orang mengira kami masih berpacaran, kadang jadi mati gaya kalau ada yang nanya kayak gitu, secara status sih ngga, tapi secara lapangan kayak gitu.

Itu juga yang menguntungkan untuknya, dia ngelaba sana sini seenaknya.
Saya juga sih kalau bilang dengan orang lain saya ini lajang ( saya perempuan, ngga mungkin mengatakan saya pacarnya kalau ngga adanya pengakuan kan. ). Saya pernah dekat dengan beberapa cowok, tapi ngga ada niatan untuk lebih. Jadi semacam membandingkan. Saya takut dengan yang baru saya ngga bisa ngobrol tentang musik secara luas, saya takut dengan orang baru saya ngga bisa nyanyi bareng kenceng - kenceng di atas motor, dan saya terlalu malas untuk menjalani proses lagi sampai tahap saya bisa 'telanjang' tanpa menutupnutupi apapun tanpa takut terlihat jelek tanpa jaim tanpa ingin terlihat begitu cantik, proses apa adanya. Dan tentu saja setelah sekian tahun dan berbagai proses saya terbiasa bersama dan terbiasa menyayanginya. kedekatan saya dan beberapa itu hanya biasa saja.
Tidak ada panggilan "sayang", "beib" dan sejenisnya seperti yang dia lakukan.
Malah waktu kita masih 'berpacaran tanpa status' dia pernah tuh pacaran lagi, sekali yang saya tahu.
Jadi, hubungan tanpa status itu semacam kawin siri, tidak ada keuntungan dari pihak wanita. Tidak ada kejelasan, dan pengakuan. Perempuan baik - baik hanya akan menyimpan hatinya untuk 1 pria, Dan sebaliknya tidak ada yang namanya pria baik - baik.


No comments:

Post a Comment