Wednesday, April 20, 2011

telanjang





Saya baru saja membaca blog kak theo, dan setiap membaca apa yang dia tuliskan sering, sangat sering bahkan saya merasa ‘ dia menulis tentang saya’ ( dan dari komentar yang ada, banyak yang merasa ‘ dia menulis tentang saya’ ).
apa yang tertulis disana begitu sama dengan apa yang saya rasa. Hanya saja, saya tidak bisa mengeluarkan kata dan huruf sejujur, sepolos, segamblang, sedetail itu.

Mungkin karna saya takut jujur. Saya takut ‘terbaca’. Sepertinya karna sudah watak saya sebagai scorpio. Dan kadang merasa terlalu kuno, terlalu kaku bercerita dengan kata baku, kata saya, walau saya nyaman – nyaman saja sebenarnya dengan kalimat baku. Tuh kan, saya emang sering ngga jujur.
Mungkin juga karna saya belum ke tingkat menulis dengan jujur, sederhana dengan detail yang indah seperti yang kak theo lakukan. Ah, hebat sekali dia.

Tapi, sepertinya masalah utama saya, ya karna saya takut untuk jujur. Saya ingin bercerita banyak dan lengkap tanpa tertutupi, telanjang, biar hati ini sedikit lega, karna saya tidak ada tempat bercerita tentang semua hidup saya, benar benar yang saya punya hanya blog.
Tapi kalau saya telanjang, dan ada yang mengenali saya, saya pun malu karna dia tahu semua inci tentang saya, bahkan untuk ‘ berpakaian minim’ dalam blog saja saya malu.
Bukan deh, bukan malu, Tidak ingin orang tahu, lebih tepatnya.

Bahkan jika saya mulai meracau tentang saya di twitter atau jejaring sosial lainnya, itu saya hanya ingin bercerita kepada twitter, bukan agar follower saya tahu. Bahkan saya kadang ingin semua yang kenal saya meng- unfollow akun saya, agar lebih bebas meracau tanpa takut menganggu dan lebih penting tanpa takut orang lain membaca, menyimak, lalu tahu tentang saya.
Saya tidak ingin orang tahu tentang saya, membaca saya.
Tentu saja saya ngga sebegitu tertutupnya dengan orang lain, saya akan membagi semua cerita saya pada orang lain, saya akan benar benar telanjang padanya. Tapi mungkin hanya pada satu, paling banyak dua orang. Tidak perlu banyak, karna untuk satu orang saja saya belum menemukannya. Satu orang yang bersedia melihat saya telanjang setiap saat saya ingin, tanpa mengeluh bosan atau merasa apa yang saya ceritakan bukan hal penting untuk didengar. Satu orang yang setia mendengar, lalu menjadikannya rahasia terbesar yang tidak akan pernah diceritakan kepada siapapun di dunia.

Jadi, sementara saya menunggu untuk menemukan atau diketemukan, biarlah saya mencoba jujur meracau pada blog atau twitter, dan berharap tidak ada yang menyimak sehingga tidak ada yang sadar saya perlahan bertelanjang atau semi telanjang.



1 comment:

  1. tapi say pun menyimak satu persatu huruf dalam tulisan ini ..

    ReplyDelete