Thursday, January 27, 2011

#14 i remember ( too )

Halo kamu yang pernah mengirimkan kalimat yang sangat panjang di inbox facebook ku. Aku akan menanggapi hampir tiap kata dan kalimat di suratmu dulu.

" Aku ingat pertama kali ku dengar nama nya. Siang itu di rumah ...,  ..... bilang mau jodohin aku dengan dengan cewek yang namanya *****...... bilang dia pasti mau. Karena rambutku mirip gitaris brandals, salah satu band favorit nya. Saat itu aku hanya tertawa. "
Surat ( kalau boleh menyebut surat ) mu diawali dengan kalimat ini, Aku tidak ingat bagaimana aku mengenalmu pertama kali, atau siapa yang menyebutkan namamu pertama kali ke aku, yang aku ingat aku dan temanku pernah membahasmu. Bagaimana kami senang melihat kau dan rambutmu. Aku juga ingat percakapan kita tentang mamang baso itu, dan sepertinya saat itu merembet ke mamang mamang yang lain. 

" Aku ingat foto profil saat aku me add facebook nya. Foto dengan pipi yang di tiup. Aku ingat saat pertama kali aku chat dengannya di facebook. Aku selalu bilang “hoi kawan .......”. Lalu dia bilang “kamu tu kawan........ aku kawan .......”. "
Aku juga ingat opening percakapan itu.  
aku ngga ingat ada kamu di unja saat soundrecht.  Yang aku ingat dirombongan kalian saat itu cuma teman mu yang bermata belok. Soalnya aku takut ngeliat temanmu itu, cara dia melihat orang kayak ngajak berantem. hehhe
Aku juga ingat soal super nasi. aku terus bertanya soal temanmu itu terus karna cuma dia yang aku kenal diantara kalian dan saat itu aku mati gaya. aku orang yang canggungan, jadi buat ngalihin aku nanya temanmu itu saja.
Aku ingat saat parade di wtc, aku pake kaos lukis pertama-ku. Aku ingat aku melihatmu, tapi cuma sekedar ngeliat, tidak tau ada yang mencuri pandang.
Aku juga ingat pertama kali tau kita segeraja, aku juga ingat, aku kadang celingukan di gereja mencari sosok ajaibmu. 

"Aku ingat kalau setiap online aku selalu berharap bertemu dan chat, aku selalu menanti saat chat dengan nya."
Aku juga ingat bagaimana aku juga sedikit menanti hal yang sama. 

Aku juga ingat aku ke acara undergroundmu udah kesorean karna aku bareng orang yang tidak pernah bisa bangun siang, paling ngga bangunnya sore. aku inget aku nonton dari bangku belakang. aku ingat aku melihat kamu duduk kecapean di tengah lantai ruangan.
Aku juga ingat aku menunggu lama balasanmu waktu aku sms nawarin kerjaan freelance buat sebuah event, sampe akhirnya aku nelpon untuk menanyakan langsung. 
Aku juga ingat saat event itu aku ada di warehouse yang tepat bersebrangan denga tenda sunat massal. hahhahhaa. Aku juga ingat tentang jus. Sebenarnya sih nawarin cuma basa basi ngga nyangka beneran keausan. :P 
Aku juga ingat event kedua kita di tempat yang terik itu, dan sebenarnya juga aku ngga niat - niat amat dengan eskrim, cuma ngeliat kamu yang niat banget beliin eskrim, tentu ngga akan aku tolak. hahha. aku ingat sms kamu yang ngajak nyari eskrim gitu break siang. Aku ingat adegan-nunjuk-bibir-nunjukkin-ada-eskrim itu. :)
Aku juga ingat tentang pembatalan puasa masal di warnet yang kau bilang laknat itu. cuma 1 orang ngga sih yang tetep puasa waktu itu? Aku juga ingat dan malu kalo diingat ingat aku nyanyi - nyanyi lagu AIB di warnet itu. hihi.
Aku juga ingat sms yang berisi keirian mu yang tau kami jalan - jalan sementara kau di warnet laknat terpencil.

Dan soal seorang wanita dan seorang pria itu, jujur, aku ngga tau apa yang ada antara kamu dan wanita yang itu. dan aku juga ngga tau pria yang kamu bilang itu suka dengan aku. Aku ngga tau menau sama sekali.

Aku juga ingat percakapan kita dirumah ... dan aku senang mengetahui kau juga pernah tinggal di Malang dan aku senang bertemu teman yang sama - sama pernah tinggal di Malang dan sama - sama menyukai kota itu.

" Aku ingat es krim yang hampir cair di tanganku, karena dia sudah pergi duluan. Aku ingat saat menemukan dia dan memberikan eskrim itu.walau bukan rasa coklat yang sangat disukainya.
Aku masih ingat saat aku mencoba memainkan kembali musik favoritnya rock n roll, musik yang pernah kumainkan saat sma dulu. Aku ingat aku pernah ingin jadi rekti the sigit untuknya."
Aku juga ingat eskrim vanilla yang melumer di tanganmu, dan ingat sedikit rasa kecewa karna itu vanila, bukannya coklat. Dan sebenarnya aku pengen banget nanya, apa karena itu kamu membonding rambut mu??? hehhe :p
Aku juga ingat soal sms "maap" dan "dimaapin", tapi aku ngga ingat kenapa bertukar maap? apa soal buka puasa bareng yang kau ngga dateng itu??


Aku juga ingat sms - sms mu yang bernada "hati - hati" kalau aku pulang malam, emang dulu aku pulang jam 10 ke atas karna banyak yang dikerjain.
Aku juga ingat tentang status "engaged" ku di facebook yang waktu itu tujuannya buat bikin cewe cemceman nya ' si engaged'  aku cemburu, ga nyangka ada yang terkejut juga. eh tapi banyak sih yang nanya - nanya soal si 'engaged' hehe. Dan sebenarnya si tungangan itu juga tau loh tentang kamu dan status facebookku yang kerap ngutip lirik aib yang kick ass lover itu buat siapa. :)
Aku tidak tau soal keminderan karena tidak bisa dan tidak punya apa - apa. Aku ngga persoalin itu.
Aku juga ingat hari acara stikom, tapi astaga aku ngga tau kau sampe mengingat sepatu merah ( eh, tapi sepatu merah aku sih waktu itu jadi center banget. haha ), aku dan teriakan lirik the brandals, dan saat aku mo minum. :)

" Aku ingat hari dimana dia tidak lagi menyukaiku. Hari dia tahu suatu hal, memang sebuah kebenaran tapi kebenaran yang di lihat dari sisi gelap. Dia tidak mengetahui kebenaran yang lain nya.
Dan yang masih paling aku ingat. Dingin nya hari itu, dinginnya pembicaraan kita, tajamnya suara petir, Dingin nya hati nya, saat aku bilang aku menyukainya. aku ingat bagaimana terbata bata nya aku berbicara.
Aku ingat bagaimana hancurnya aku, aku tahu masih ada yang blum terjelaskan, terbuktikan.
Aku ingat saat teman nya menyinggung dan menuduh ku melakukan manipulasi melalui status facebook. Dan ku balas dengan kata kata yang cukup tajam, aku tahu maksudnya baik, mana ada seorang teman yang tega melihat temannya di bohongi. Walaupun aku tak pernah membohongi. Hanya saja belum terjelaskan."
Aku tidak ingat hari dimana aku tidak lagi menyukaimu. Aku bahkan ngga tau hari tidak lagi menyukaimu itu ada. Tapi aku ingat sms mu yang bilang mo kerumah, ada yang mau diomongin langsung, aku udah nebak arah pembicaraanmu akan kemana. Aku masih sangat bingung, aku bersyukur hujan turun, dengan harapan kau tidak jadi datang, eh taunya datang juga. hujan - hujanan , ga tau mo kasian, terharu atau ngambil selendang ngajak jejogetan dibawah ujan.
Aku ingat omonganmu yang kecil, pelan, ga jelas, terbata - bata. Mungkin kau tidak tau aku baru balik operasi telinga utk kedua kali sampe aku harus konsentrasi penuh buat ngedengerin kata - katamu.
Aku ingat aku cuma bilang "makasih" dan aku bingung kau pun  bingung. aku bingung karna kau meminta jawaban lebih, aku bingung karna kau bilang kau hanya mengutarakan bukan menyatakan dan meminta pernyataan balik. Tapi akhirnya aku bilang, rasa ku mungkin tidak sebesar yang kau bayangkan dan harapkan saat itu. Dan memang sejujurnya, aku tidak tau pasti rasa ku, tapi karena aku tidak mau ada yang dibohongi dan terbohongi, aku menyimpulkan rasa ku tidak lah begitu besar untuk membalas rasamu. 
Aku ingat setelah percakapan dingin-pake-hujan-pula itu kau meminta ku untuk masuk kerumah. Aku kembali bingung, sebenarnya aku ini cewe yang waktu itu kau suka apa kau menggangap aku ini anak perempuanmu yang kau suruh masuk ke dalam rumah karna diluar hujan.  Tentu saja demi kesopanan aku menolak, ga mungkin aku masuk kerumah sementara ada kau di teras. Setidaknya aku kan harus nunggu kau pulang dulu baru aku masuk rumah. Aku ngga tau apa maksudmu waktu itu, tapi sempat terpikir biar kau bisa mencabut daun tanaman ibu ku yang waktu itu lagi trend dan harganya lumayan, bukannya berprasangka buruk, aku cuma nga mau kecolongan karna aku juga menanti momen yang tepat buat nyabut dan membawa lari tanaman itu ke pasar gelap dan menghabiskan uang nya dengan sabung ayam dan mabuk mabukkan.

Ntah berapa kali kau menyebut ada yang belum terjelaskan, ada masalah yang belum selesai antara kau dan seorang perempuan lain yang kau sukai. Dan kau berkata seakan aku tau tentang masalah itu, untuk kesekian kalinya aku bilang, aku ngga tau apa - apa, dan aku juga ngga ngerti penjelasan apa yang dimaksud.


Jadi begitulah, ini surat balasan ku atas surat mu yang dulu. Aku pengen minta maaf yang sedalam dalam nya dan seluasnya atas..... apa saja. Atas ketidakjelasanku mungkin.
Ohya, aku ingat sms - sms aku dan temanmu, yang inti nya dia tau aku menyukai mu dan bilang kau juga begitu dan bersikeras menyomblangkan kita, dan aku juga bersikeras bilang aku cuma sebatas suka biasa. Aku takut dikira lebih atau karna aku juga belum tau pasti gimana perasaan aku, tapi yang pasti, aku tidak begitu nyaman ada yang menyukai dan berharap lebih, takut aku ngga bisa membalas. rasanya perasaan ngga berbalas itu ngga enak, kapten
Semoga kau tidak membaca ini, karna mungkin ini udah nga penting lagi di kamunya, toh udah lamaaa banget. Terimakasih sudah membantu aku dalam surat cinta ke #14. :)
 


No comments:

Post a Comment