Monday, October 4, 2010

Hari #30 Hari Raya Belajar Kata

Selamat hari raya bagi pengikut #30harimenulis ( bagi yang udah dan akan nyampe pada hari #30 ).
Selamat hari kemenangan telah menyelesaikan 30 posting dalam 30hari. Tapi bukan maksudnya ini akhir dari dari proses ya. Proses belajar berkata.

Saya bukan orang yang bisa konsisten secara berkelanjutan dalam beberapa hal.
Contohnya olahraga, saya punya niat besar dalam olahraga, kalau lagi semangat – semangat nya pasti saya jabanin terus untuk beberapa hari, tapi ya itu, untuk beberapa hari, karna hari berikutnya setelah beberapa ngga ada lagi olahraga.

Saya suka ngegambar, niatnya tiap hari ada aja yang digambar, tapi lagi – lagi, hanya beberapa hari setiap harinya saya menggambar, karna setelah beberapa hari setelah setiap hari yang datang kadang – kadang.

Makanya, seneng banget loh sukses ikutan #30harimenulis ini. Tapi yaah, saya 3x emang absen, jadi nya 3 hari saya mesti posting 2 tulisan. Yang pertama karna ngga ada ide sama sekali, yang kedua sama. Yang ketiga (kemaren) karna kecapekan, udah larut banget, dan ngga sempet. 
Dan walau saya ngga bisa membuat tulisan segila Perempuan Sore, secantik Dea ( salamatahati ) dan seunik tuan Antilop ( teddykaraonyskow) setidaknya saya terus menulis selama 30hari., yang saya anggap sebagai proses belajar menulis indah.


Saya lupa liat hastag #30harimenulis untuk pertama kali dari akun twitter siapa, tapi saya inget saya begitu tertarik, lalu saya sebarkan lewat mention kepada yang saya tau punya blog yaitu @rizkymamat  @agildaridulu dan @triaiyak , dan mereka, kecuali @triaiyak ikutan gabung. 
Ada yang nanya, itu kompetisi? Hadiahnya apa? Saya bilang aja, bukan kompetisi tapi hadiahnya menarik : belajar konsisten dengan diri sendiri.

Saya juga ingat waktu baru menyebarkan #30harimenulis kak maradilla di twitternya bercuit yang intinya #30harimenulis belum sampai 10 orang, eh sekarang keanya udah puluhan ya kak. :D
Dari #30harimenulis lah saya mengetahui banyaaaak penulis – penulis yang tidak berdiri tegak tersusun di rak toko buku, tapi mereka malah lebih hebat mencipta kata.

Saya mulai menulis hari #1 dan seterusnya seperti biasa sebelum saya mengenal #30harimenulis. Seperti tagline blog saya yang baru saya perbarui header nya beberapa minggu lalu, ”just bout myeah chocolates brain” , setiap posting nya adalah hal yang sejujur mungkin ( sejujur saya mencintai sundaes chocolates yang padahal bikin paha saya tambah lebar :p ),  yang saya pikirkan, rasakan, karna saya menulis kepada diri saya sendiri, makanya saya tidak menyematkan kata kata serupa ”pembaca”, karna toh saya ngerasa belum 'berstandar' menulis untuk orang lain.


Ngga mulus juga perjalanan 30 hari ini. 3 kali absen, dan beberapa kali godaan kecil untuk berhenti. Tapi untung cuma godaan kecil, jadi ngga mampu deh ngelawan si niatan untuk konsisten yang besar. Kadang juga ngerasa dipaksa oleh si konsisten buat nulis walau lagi ngga pengen, ngga tau apa yang mau ditulis. Tapi konsisten ngga cuma maksa kok, dia juga ngebantu, saat duduk di depan komputer dengan pikiran yang bingung mesti nulis apa, diam – diam dia datang merasuk memberi tema dan kata.
Semoga walau sudah 30hari si niat konsisten akan tetap tinggal dan terus memaksa.

Saya pengen bisa perlahan tapi pasti bisa membentuk dan mempunyai kata yang...sangat saya!  Benar – benar punya saya, tanpa mengkloning kata punyanya orang lain. Semoga saja. :)


Dan kalau terimakasih dalam posting ini adalah tumpeng ulang tahun atau syukuran , maka kak Maradilla lah yang mendapat potongan pertama, selanjutnya si ’terpaksa’, PC, Keyboard, Monitor, Winamp, Modem,  kejadian sekitar saya dan seperjuangan #30harimenulis lainnya yang secara tidak langsung berkomplot dengan si ’terpaksa konsisten’ yang juga menginspirasi.


Semoga virus #30harimenulis akan tetap terus tersebar dan menjangkit.

Selamat hari #30 bagi yang merayakannya, tetaplah bercinta dengan kata.





Ps : Ohya, tentang kerjaan saya sebagai stage manager di event lumayan agak besar selama 2 hari kemaren, saya sangat senang dan puas, walau mungkin orang lain tidak puas dengan pekerjaan saya. Tapi, never let others bring you down, rite? Yang penting saya bekerja semaksimal kemampuan saya sampai muka perih terbakar matahari, tanning, dan lelah yang super luaaaaaarrrrr biasa, tapi tetep saya ngerasa senang. :D
Semoga saya masih dikasih kesempatan di posisi itu lagi untuk mencoba lebih baik.

Dan saya punya gigi geraham baru loh hari ini!  Belum tau sih ini beneran bakal gigi apa ngga, tapi ada daging tumbuh di bagian paling belakang gusi sebelah kiri yang saya judge sebagai calon gigi baru. Selamat datang, calon dik gigi. :D


1 comment:

  1. Cihuiiii ... selamat, ya ... =D Mari pestapora ngerayain kata-kata ...

    -Sundea-

    ReplyDelete