Thursday, January 26, 2012

#13 menyebrang senja

Halo sebrang,

tadi aku sama Pedo bermain main lagi ke kamu. Hal yang sempat menjadi rutinitas beberapa hari sekali saat sore menjelang senja. Waktu yang paling teduh dalam sehari (well, sebenarnya pagi hari sepertinya lebih menyenangkan, hanya saja kami berdua tidak bisa bangun dan keluar pagi2 betul, mungkin lain kali harus kami coba ). Biasanya kami mulai dari Telanai melewati jembatan batanghari 1 terus menyusuri perkampungan aduh-aku-lupa-apa-namanya lalu perkampungan arab melayu sampai tidak-tau-apa-namanya-besok-akan-aku-cari-tahu dan keluar melalui jembatan batanghari 2. atau rute sebaliknya.

Letakmu tepat di sebrang dari pusat kota, hanya dipisahkan oleh sungai batanghari yang beberapa puluh meter saja jauhnya. Tapi perbedaan sangat terasa. Rumah rumah kayu, adanya madrasah tua, bangunan bangunannya, bahasa nya. Cukup menyenangkan dan menenangkan. Bahkan kami berdua berandai andai punya rumah disana, tapi tetap bekerja di kota. Jadi ngerti kan, seharian bekerja sama dengan panas dan ribetnya kota, lalu pulang kerumah dengan lingkungan yang cukup tenang. Dengan rumah kayu dan ada jembatannya. Tapi walau rumah kayu, akan ada fasilitas yang cukup. Cukup TV kabel dan jaringan internet. we  ( read : me ) just can't life without those thing. Bahkan saya punya rumah favorit disitu, rumah kayu warna biru muda dengan aksen ukiran khas Jambi di atas daun jendela dan atapnya. Ngebanyanginnya pasti sejuk deh tinggal disitu, siang - siang atau malam hari berdua sama Pedo di dalam rumah nonton vcd sewaan. Sore - sore nya nyapu halaman yang masih tanah atau duduk dipinggiran sungai atau nonton pertandingan bola antar kampung.


Kami juga tadi berandai - andai punya kamera dslr yang memadai dan sudah mempelajarinya, lalu mengambil foto prawedding pasangan - pasangan yang akan menikah di tempat - tempat yang kami temukan, kami lalui di sebrang, yang rasanya belum pernah dijamah photographer lainnya. Biasanya kan mereka melulu ngambil candi muara jambi sebagai latar. Ada banyak tempat yang indah dan akan bagus untuk foto prewedding di sebrang. 

Yasudah,
harapan kami berdua, semoga sebrang akan menjadi sebrang. Kampung yang berjarak hanya beberapa puluh meter, tapi dengan perbedaan yang berlipat jauhnya, tidak terjamah keribetan kota. 


salah satu madrasah tua di sebrang. 



No comments:

Post a Comment