Monday, September 6, 2010

Hari #2 Perbedaan musik lebih fatal daripada beda agama (dalam kasus tertentu)

"..sumber resmi kami dengan sedih memberitakan perceraian Simon Swafford dan istrinya, Elenore setelah 17 jam menikah. dikabarkan perpisahan itu diakibatkan perbedaan selera musik.."
                                                              -The Boat That Rocked-


Ketika alasan, perbedaan jenis musik diucapkan, apakah bisa diterima? kebanyakan orang sangat bisa mengerti kalau perbedaan keyakinan, tapi saya nga yakin banyak bisa mengerti kalau perbedaan genre musik sebagai penghalang bersatu ya kedua insan.
Saya penganutnya.
Karna, musik adalah kita. Genre musik yang kau suka adalah pribadimu.
Saya kenal banyak teman teman dari melodic, blues, rock n roll, metal, pop menyemenye.
Dan mereka bertingkah sesuai itu *yang saya maksud adalah yang beneran menyukai, bukan Cuma gegayaan,ikutikutan biar dibilang keren. Bahakan orang – orang seperti itu pun keliatan kepribadiaannya dengan menyukai musikikutikutan *
Jadi, maap. Saya tidak punya perasaan apapun terhadap anda. Saya tidak tertarik karna musik kita berbeda. Tertarik dalam jangkauan pria-wanita. Bukan teman. Kalau untuk teman, bukankah kita nga boleh milih – milih ?! itu kata guru PPKn saya.
Saya tidak bisa dengan anda yang tidak bisa saya ajak berdiskusi tentang musik kita.
Saya tidak bisa bernyanyi setengah berteriak di atas motor seperti anak kampung yang mabuk dengan lagu lagu yang tidak banyak orang tau,berdua.
Saya tidak bisa berpurapura. Berpura pura tertarik dengan omongan anda yang merekomendasikan musik kesukaan anda.
Tidak akan bisa.
Jadi, silahkan mendekat, tapi jangan berharap. Kita sangat berbeda.
bukankah perbedaan yang menyatukan? perbedaan yang ini (menurutsaya) tidak bisa. :) 

No comments:

Post a Comment